Kenapa kandang ayam modern perlu di monitor suhu dan kelembaban dengan IoT?

Budiman A
3 min readMay 25, 2021

--

Berdasarkan data dari BPS 2020 jumlah populasi ayam ras pedaging sekitar 3 Milyar ekor di seluruh indonesia (https://www.bps.go.id/indicator/24/478/1/populasi-ayam-ras-pedaging-menurut-provinsi.html).

Selain itu data BPS konsumsi perkapita perpekan ayam ras pedaging di tahun 2019 adalah 0.124 kg/pekan atau 6.45 kg/tahun dan dari tahun ke tahun meningkat (https://www.bps.go.id/statictable/2014/09/08/950/rata-rata-konsumsi-per-kapita-seminggu-beberapa-macam-bahan-makanan-penting-2007-2019.html).

Tingginya populasi ayam mengindikasikan banyaknya jumlah peternak ayam.

Keberhasilan peternakan ayam modern dipengaruhi 2 hal yaitu genetik dan lingkungan, Untuk genetik sudah sangat terkontrol dengan disediakannya DOC, pakan, obat-obatan dan lain lain dari riset panjang bertahun-tahun. Maka hanya lingkungan yang bisa di optimasi, dimana dengan jumlah ayam di atas 20.000 per lantai, maka optimasi sedikit bisa menyebabkan hasil berbeda jauh, Dan disini kandang modern close house lebih unggul dikarenakan bisa disesuaikan dengan kebutuhan ayam. Berdasarkan pengalaman peternak ayam perbandingan mortality rate close house 2x dari close house, dikarenakan close house bisa disesuaikan lingkungan dengan usia ayam.

Dari hasil wawancara beberapa peternak ayam di dapat kan beberapa permasalahan kandang ayam modern yaitu :

  1. Kematian yang disebabkan :
  • Penyakit
  • Pemberian pakan yang tidak tepat
  • Keracunan
  • Sulitnya mengatur suhu kandang ayam sesuai dengan umur ayam
  • Perlakuan kasar dari tenaga kandang
  • Ayam Stress

2. Jauhnya jarak kandang untuk dapat dimonitor secara real time/langsung, sebagai fungsi quality control

3. Target berat diatas 2.5 kg/ayam di umur 35 hari, dikarenakan apabila kurang maka peternakan bisa dikatakan tidak untung.

Pembahasan lebih ke tingkat kematian ayam dikarenakan ini merupakan salah satu indikator (KPI) baik tidaknya peternakan tersebut dan berdasarkan info maksimal tingkat kematian adalah 4% dari populasi ayam dalam setiap siklus. Seiring dengan bertambahnya umur ayam, semakin tua mortality rate semakin tinggi, dengan menekan mortality rate ayam pada akhirnya bisa memaksimalkan penghasilan dari peternakan.

Di artikel ini kami akan membahas tingkat kematian dikarenakan sulitnya mengatur suhu kandang ayam sesuai dengan umur ayam. Berdasarkan umur berikut suhu yang dibutuhkan ayam pada setiap umur nya

Dan berikut Tabel Pengaruh Kelembaban terhadap suhu yang dirasakan ayam :

Dari kedua referensi tersebut maka dapat di desain lokasi sensor suhu dan kelembaban sebagai berikut :

Dan berikut sample tampilan dashboard yang ditampilkan :

Setelah beberapa siklus produksi data monitor suhu/kelembaban per blok dikombinasikan dengan data kematian dan beberapa perbaikan lingkungan (menyalakan kipas, menyalakan lampu, membuka tirai, dll), diharapkan di siklus berikutnya suhu dan kelembaban di setiap blok kandang akan sesuai dengan target suhu pada usia tertentu dan menyebabkan kematian menurun, sedikit optimasi dengan model ini dan dengan continuous improvement di setiap siklus akan menyebabkan tingkat kematian menurun dan meningkatkan berat ayam dikarenakan ayam nyaman ketika tinggal di kandang. Dengan IoT data historical tersedia untuk setiap siklus sehingga peningkatan/mempertahankan kualitas di setiap siklus dapat dijaga, selain itu pengawasan dari lokasi manapun bisa dilakukan sehingga expansi kandang ke lokasi yg berbeda tidak menjadi permasalahan bagi yang bertugas mengawasi performa kandang.

Di artikel berikutnya akan kita bahas optimasi kandang yang lain yang mungkin kecil, akan tetapi jika jumlah ayam melebihi 20000 ekor akan sangat berpengaruh pada keuntungan kandang.

Referensi :

https://www.youtube.com/watch?v=HAm4lcpg_LE&t=1015s&ab_channel=PanglimaJUARA

--

--

Budiman A
Budiman A

Written by Budiman A

0 Followers

komit.id is iot system integrator in indonesia

No responses yet